Jumat, 15 April 2016

Tafsir Aesthetic Education (Q.S Al- A’raf : 26,QS. As- Sajdah:12, and QS. Yusuf :111)



Pendidikan Estetika
      QS. Al- A’raf (7) : 26
ûÓÍ_t6»tƒ tPyŠ#uä ôs% $uZø9tRr& ö/ä3øn=tæ $U$t7Ï9 ͺuqムöNä3Ï?ºuäöqy $W±Íur ( â¨$t7Ï9ur 3uqø)­G9$# y7Ï9ºsŒ ׎öyz 4 šÏ9ºsŒ ô`ÏB ÏM»tƒ#uä «!$# óOßg¯=yès9 tbr㍩.¤tƒ ÇËÏÈ
Terjemahan Ayat
“Hai anak Adam sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”
تفسير المفردات
Penafsiran kata-kata sulit
الريش: لباس الحاجة والزينة
الريش : Pakaian harian maupun hiasan
ولباس التقوى: ما يلبس من الدروع والجواش والمغافر وغيرها مما يتّقى به فى الحرب
لباس التقوى : Baju-baju besi, rompi-rompi besi, topi baja atau lainnya yang dipakai untuk melindungi diri dalam perang
والفتنة: الابتلاء والاختبار، من قولهم: فتن الصائغ الذهب أو الفضة إذا عرضهما على النار ليعرف الزّيف من النّضار
الفتنة : cobaan dan ujian. Orang mengatakan pengrajin itu menguji emas atau perak dengan membakarnya di atas api supaya diketahui apakah palsu atau asli.
المعنى الجملي
Pengertian Umum
بعد أن ذكر أنه أمر سبحانه آدم وحواء بالهبوط إلى الأرض وجعل الأرض مستقر لهما، وذكر أن الشيطان عدو لهما- ذكر هنا أنه أنزل له ولبنيه كل ما يحتاجون إليه فى دينهم ودنياهم كاللباس الذي يسترون به عوراتهم ويتخذونه للزينة
      Setelah Allah menyebutkan bahwa Dia memerintahkan Adam dan Hawa supaya turun di bumi, dan menjadikan bumi sebagai tempat tinggal mereka berdua, dan menyebutkan bahwa syaithan adalah musuh mereka berdua, maka di sini disebutkan bahwa Allah menurunkan pula bagi Adam dan anak keturunannya segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya dalam urusan dunia atau agama mereka, seperti pakaian yang digunakan untuk menutup aurat,
واللباس الذي يستعملون فى الحرب كالمغافر والجواشن ونحوها فعليكم أن تشكروه تعالى على هذه المنن العظام، وتعبدوه وحده لا شريك له.
atau yang digunakan dalam perang. Seperti baju dan rompi-rompi besi, dan lain sebagainya. Maka wajiblah kalian bersyukur kepada Allah swt. atas anugerah besar ini dan menyembah kepada-Nya semata-mata tanpa mensyarikatkan sesuatu dengan-Nya.
الإيضاح
Penjelasan
(يا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنا عَلَيْكُمْ لِباساً يُوارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشاً) نادى الله بنى آدم وامتن عليهم بما أنعم عليهم من اللباس على اختلاف درجاته وتعدد أنواعه، من الأدنى الذي يستر العورة عن أعين الناس إلى الأعلى من أنواع الحلل التي تشبه ريش الطير فى وقاية البدن من الحر والبرد، إلى ما فيها من الزينة والجمال.
      Allah menyuruh kepada anak cucu Adam dan menyebutkan anugerah-Nya kepada mereka. Yakni tentang nikmat yang Dia anugerahkan kepada mereka berupa pakaian yang bermacam-macam tingkat dan kualitasnya, dari sejak pakaian rendah yang digunakan untuk menutup aurat sampai pakaian yang paling tinggi berupa perhiasan-perhiasan yang menyerupai bulu burung dalam memelihara tubuh dari panas dan dingin, di samping merupakan keindahan dan keelokan.
والخلاصة- إنه يقول: يا بنى آدم، بقدرتنا قد أنزلنا عليكم من سمائنا لتدبير أموركم لباسا يوارى سوءاتكم، وريشا تتزينون به فى المجالس والمجتمعات، وهو أعلى اللباس وأكمله، وما دون ذلك وهو ما يقى الحر والبرد.
      Kesimpulannya bahwa Allah berfirman, Hai anak cucu Adam dengan kekuasaan Kami, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu dari langit Kami, untuk mengatur urusan kalian. Pakaian yang menutupi aurat kalian dan perhiasan yang kamu pakai di majelis- majelis pertemuan, yaitu pakaian yang paling tinggi dan sempurna, juga pakaian yang lebih rendah dari itu. Yaitu pakaian yang digunakan untuk memelihara diri dari panas dan dingin.
ومعنى إنزال ما ذكر من السماء- إنزال مادته من القطن والصوف والوبر والحرير وريش الطير وغيرها مما ولدته الحاجة وافتنّ الناس فى استعماله، بعد أن تعلموا وسائل صنعه بما أوجد فيهم من الغرائز والصفات التي بها غزلوا ونسجوا وحاكوا ذلك على ضروب شتى وخاطوه على أشكال لا حصر لها ولا عد، ولا سيما فى هذا العهد الذي رقيت فيه الصناعات إلى أقصى مدى وأبعد غاية.
      Adapun maksud diturunkan hal-hal tersebut dari langit ialah diturunkannya bahan berupa kapas, wol bulu sutra, bulu burung lainnya, yang ditimbulkan oleh kebutuhan, dan manusia telah terbiasa memakainya setelah mereka mempelajari cara-cara membuatnya, berkat naluri dan sifat yang Allah adakan dalam diri mereka. Dengan naluri dan sifat-sifat tersebut, mereka dapat memintal, menenun, dan merajut. Semua itu dengan berbagai cara lalu menjahitnya menurut bentuk yang beragam. Terutama di zaman sekarang pabrik-pabrik telah berkembang pesat dan modern.
ولا شك أن امتنانه علينا بلباس الزينة دليل على إباحتها والرغبة فى استعمالها، فالإسلام دين الفطرة وليس فيه ما يخالف ما تدعو إليه الحاجة.
      Dan tidak diragukan, bahwa bila Allah menganugerahkan kepada kita pakaian dan perhiasan, hal itu merupakan bahwa perhiasan dan keinginan untuk memakainya adalah dibolehkan. Jadi islam adalah agama fitrah, tidak terdapat padanya sesuatu yang bertentangan dengan apa yang yang diperlukan oleh kebutuhan.
وحب الزينة من أقوى غرائز البشر الدافعة لهم إلى إظهار سنن الله فى الخليقة.
      Menyukai perhiasan adalah termasuk naluri manusa yang paling kuat, yang mendorong mereka untuk menampakkan sunnah-sunnah Allah pada makhluk-Nya.
(وَلِباسُ التَّقْوى ذلِكَ خَيْرٌ) المشهور من كلام التابعين أن لباس التقوى لباس معنوى لاحسى، فقد قال ابن زيد: لباس هو التقوى
      Pendapat yang masyhur dari para tabi’in ialah, bahwa yang dimaksud Libasut- Taqwa ialah pakaian ma’nawi, bukan pakaian kongkrit. Berkata Ibnu Zaid: Libasun Huwat-Taqwa (pakaian, yaitu taqwa).
وعن ابن عباس: إنه الإيمان والعمل الصالح، فإنهما خير من الريش واللباس
      Sedang menurut riwayat dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud ialah iman dan amal saleh, karena iman dan amal saleh itu lebih baik dari perhiasan-perhiasan pakaian.
Nilai-nilai Pendidikan
1.      Manusia perlu beretika dalam berpakaian:
a.       Meredam aurat tidak membuka-buka atau memperlihatkan bagian tubuh yang dinilai oleh agama atau masyarakat buruk .[1]
b.      Terlihat indah, sebagai hiasan yang menambah keindahan bagi pemakainya.
2.      Berpakaian yang meredam aurat hukumnya wajib, tetapi penentu keselamatan seseorang adalah taqwa. Berpakaian yang baik perlu diiringi dengan ketaqwaan. Pakaian taqwa yang bisa memelihara dan melindungi dirinya dari siksaan akibat terbukanya aurat.[2]
       QS. As- Sajdah (41) : 12
£`ßg9ŸÒs)sù yìö7y ;N#uq»yJy Îû Èû÷ütBöqtƒ 4ym÷rr&ur Îû Èe@ä. >ä!$yJy $ydtøBr& 4 $¨Z­ƒyur uä!$yJ¡¡9$# $u÷R9$# yxŠÎ6»|ÁyJÎ/ $ZàøÿÏmur 4 y7Ï9ºsŒ ㍃Ïø)s? ̓Íyèø9$# ÉOŠÎ=yèø9$# ÇÊËÈ
Terjemahan Ayat
“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui”

تفسير المفردات
Penafsiran kata-kata sulit
فقضاهن: أي فرغ من تسويتهن
Menyelesaikan penyempurnaan langit
أمرها: أي شأنها وما هى مستعدة له واقتضت الحكمة أن يكون فيها
Urusan langit dan apa-apa yang menjadi bakat langit dan yang diputuskan oleh hikmah agar terdapat padanya
بمصابيح: أي بكواكب ونجوم
Lampu-lampu maksudnya planet-planet dan bintang-bintang
وحفظا: أي وحفظناها حفظا من الآفات.
Kami memelihara langit dengan pemeliharaan yang benar-benar dari segala bencana
المعنى الجملي
Pengertian secara umum

بعد أن أمر رسوله بأن يقول للمشركين: إن ما تلقيته بالوحى أن إلهكم إله واحد، فأخلصوا له العبادة- أردف هذا ما يدل على كمال قدرته وحكمته في خلق السموات والأرض على أطوار مختلفة متعاقبة وأكمل لكل منها ما هى مستعدة له، وزين السماء بالنجوم والكواكب الثوابت والسيارات، ولا عجب فذلك تقدير العزيز الغالب على أمره، العليم بكل ما فيهما لا يخفى عليه شىء منهما، فكيف يسوغ لكم أن تجعلوا الأوثان والأصنام شركاء له، وليس لها شىء في خلقهما وتقديرهما، تعالى الله عن ذلك.
            Setelah Allah swt, menyuruh rasul-Nya agar berkata kepada orang-orang musyrik: Sesungguhnya apa yang aku terima lewat wahyu ialah bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka murnikanlah untuk-Nya ibadahmu lalu dilanjutkan dengan keterangan yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan dan hikmah-Nya dalam menciptakan langit dan bumi pada tahapan-tahapan yang berbeda secara berturut-turut dan bahwa Dia telah menyempurnakan bagi masing-masing langit itu hal-hal yang mereka siap melaksanakannya, dan Dia menghiasi langit dengan bintang-bintang dan planet-planet baik yang tetap maupun yang berlayar. Dan itu mengherankan, karena itu adalah ketentuan dari Tuhan Yang Maha Perkasa,Yang Maha Menang atas urusan-Nya, lagi Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di langit maupun di bumi, tidak ada sesuatu pun pada keduanya yang tersembunyi bagi Allah. Maka, kenapakah kamu mudah menganggap patung dan berhala sebagai sekutu-sekutu Allah. Padahal patung dan berhala itupun tidak mempunyai satu andil pun dalam menciptakan dan mentakdirkan langit dan bumi. Maha Tinggi Allah dari itu semua.
الإيضاح
Penjelasan

)فَقَضاهُنَّ سَبْعَ سَماواتٍ فِي يَوْمَيْنِ) أي فأتم خلقهن خلقا إبداعيا وأتقن أمرهن فى نوبتين سوى الأربعة الأيام التي خلق فيها الأرض، فوقع خلق السموات والأرض فى ستة كما قال: «خَلَقَ السَّماواتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ» على ما اقتضته الحكمة وحسن النظام.

Maka, Allah menyempurnakan penciptaan tujuh langit dengan penciptaan tanpa contoh sebelumnya dan merupakan urusan langit itu dalam dua tahapan selain empat tahapan tersebut di mana Allah menciptakan bumi. Jadi, penciptaan langit dan bumi semuanya dalam enam tahapan. Sebagaimana Allah ta’ala firmankan:
< خَلَقَ السَّماواتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ > Yakni, sesuai dengan tuntutan hikmah dan aturan yang baik.

ومن ذلك يفهم وجه الحكمة في قوله- فقال لها وللأرض إلخ، وهى الدلالة على أن حركة الإتيان منهما كانت معا، فبينما نرى الأرض دائرة حول نفسها وحول الشمس نرى الشمس دائرة حول نفسها وحول شموس أخرى أكبر منها، فهذا هو السبب في ذكرهما معا.
Dengan demikian, dapatlah dipahami apa hikmah yang terdapat pada firman Allah Ta’ala <فقال لها وللأرض إلخ> Yaitu dalil yang menunjukkan bahwa gerakan yang dilakukan oleh langit dan bumi itu terjadi bersama-sama. Artinya, ketika kita melihat bumi itu berputar pada porosnya sendiri (rotasi) dan sekaligus berputar mengelilingi matahari, maka kita lihat pula matahari itu berputar pada porosnya sendiri mengelilingi matahari-matahari lain yang lebih besar daripadanya. Dan itulah sebabnya langit dan bumi diperintah bersama-sama.

وقصارى ذلك- إنه قال لهما معا وأجابتاه معا، لأن الأرض لما كانت ضمن المجموعة الشمسية كانت دائرة كبقية أجزائها
Kesimpulannya bahwasanya Allah ta’ala berfirman kepada langit dan bumi bersama-sama, dan keduanya pun menjawab firman itu bersama-sama. Sebab, oleh karena bumi termasuk dalam keluarga matahari, maka ia pun berputar seperti halnya anggota-anggota keluarga matahari yang lain.
)وَأَوْحى فِي كُلِّ سَماءٍ أَمْرَها) أي وخلق في كل منها ما استعدت له، واقتضت الحكمة أن يكون فيها من بحار وبرد وثلج إلى نحو أولئك مما لا يعلمه إلا الله، قاله السدى وقتادة.
Dan Allah menciptakan pada setiap langit itu sesuatu yang dia siap melaksanakannya sedang hikmah menentukan agar sesuatu itu ada padanya yaitu laut, embun, es, dan benda-benda lain semisalnya yang hanya diketahui oleh Allah semata demikian kata As-Suddi dan Qatadah.
)وَزَيَّنَّا السَّماءَ الدُّنْيا بِمَصابِيحَ) أي بكواكب مضيئة متلألئة عليها كتلألؤ المصابيح، وهى وإن تفاوتت ارتفاعا وانخفاضا فكلها ترى متلألئة.
Dan kami hiasi langit dekat dengan bintang-bintang yang bercahaya cemerlangnya lampu-lampu, bintang-bintang itu, sekalipun tinggi rendahnya berbeda-beda, namun seluruhnya dapat kelihatan dengan cemerlang.
)وَحِفْظاً) أي وحفظناها من الاضطراب في سيرها ومن اصطدام بعضها ببعض، وجعلناها تسير على نهج واحد ما دام هذا النظام باقيا حتى يأتى اليوم الموعود، فهناك تختل نظمها كما قال سبحانه: إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ. وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ
Dan kami memelihara benda-benda itu sehingga tidak goncang dalam perjalanannya dan tidak berbenturan satu dengan yang lainnya dan Kami jadikan semuanya berjalan pada 1 aturan selagi aturan ini berlaku sampai dengan datangnya hari yang dijanjikan. Maka, kepada waktu itulah aturan dari benda-benda itu berantakan, sebagaimana difirmankan Allah swt. < إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ. وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَت >
)ذلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ) أي إن ذلك الذي تقدم هو تقدير العزيز الذي قد عزّ كلّ شىء فغلبه وقهره، العليم بحركات مخلوقاته وسكناتها، سرها ونجواها، ظاهرها وباطنها.
Sesungguhnya apa yang telah diterangkan terdahulu merupakan ketentuan dari Allah Yang Maha Perkasa, Yang mengalahkan segala sesuatu, menundukkan dan memaksanya, lagi Maha mengetahui tentng gerakan-gerakan seluruh makhluk baik yang nampak maupun yang tidak nampak dari mereka.
  
     QS. Yusuf (12) : 111
ôs)s9 šc%x. Îû öNÎhÅÁ|Ás% ×ouŽö9Ïã Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$# 3 $tB tb%x. $ZVƒÏtn 2uŽtIøÿム`Å6»s9ur t,ƒÏóÁs? Ï%©!$# tû÷üt/ Ïm÷ƒytƒ Ÿ@ÅÁøÿs?ur Èe@à2 &äóÓx« Yèdur ZpuH÷quur 5Qöqs)Ïj9 tbqãZÏB÷sムÇÊÊÊÈ
Terjemahan Ayat
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”
لَقَدْ كانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبابِ) قص الخبر: حدّث به على أصح الوجوه وأصدقها، من قولهم قص الأثر واقتصه إذا تتبّعه وأحاط به خبرا، أي لقد كان فى قصص يوسف عليه السلام مع أبيه وإخوته عبرة لذوى العقول الراجحة والأفكار الثاقبة، لأنهم هم الذين يعتبرون بعواقب الأمور التي تدلّ عليها أوائلها ومقدماتها، أما الأغرار الغافلون فلا يستعملون عقولهم فى النظر والاستدلالات، ومن ثم لا يفيدهم النصح
Qassa al khabara  berarti ‘menyampaikan berita dalam bentuk yang sebenarnya.’ Kata ini diambil dari kata qassa al-asara wa iqtassahu yang berarti’menuturkan cerita secara lengkap dan benar-benar mengetahuinya. Dalam kisah Yusuf as beserta kedua orang tua dan saudara-saudaranya, terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal benar dan berpikiran tajam, karena merekalah orang-orang yang mengambil pelajaran dari akibat perkara yang ditunjukkan oleh pendahulunya. Sedang orang-orang yang terpedaya dan lengah, tidak mempergunakan akalnya untuk mencari dalil-dalil, sehingga nasehat-nasehat tidak berguna bagi mereka.
وجهة الاعتبار بهذه القصة أن الذي قدر على إنجاء يوسف بعد إلقائه فى غيابة الجب، وإعلاء أمره بعد وضعه فى السجن، وتمليكه مصر بعد أن بيع بالثمن البخس، والتمكين له فى الأرض من بعد الإسار والحبس الطويل، وإعزازه على من قصده بالسوء من إخوته،
Letak pengambilan pelajaran dari kisah ini adalah: Alah telah kuasa untuk menyelamatkan Yusuf setelah dilemparkan ke dalam sumur, mengangkat kedudukannya setelah dipenjarakan, menjadikannya berkuasa di Mesir setelah dijual dengan harga yang sangat murah, mengokohkan kedudukannya di muka bumi setelah lama ditawan, memenangkannya atas saudara-saudaranya yang berbuat jahat terhadapnya,
 وجمع شمله بأبويه وبهم بعد المدة الطويلة المدى، والمجيء بهم من الشقة البعيدة النائية- إن الذي قدر على ذلك كله لقادر على إعزاز محمد صلى الله عليه وسلّم وإعلاء كلمته، وإظهار دينه، فيخرجه من بين أظهركم، ثم يظهره عليكم، ويمكن له فى البلاد، ويؤيده بالجند والرجال، والأتباع والأعوان، وإن مرّت به الشدائد، وأتت دونه الأيام والحوادث.
Menyatukan kekuatannya dengan mengumpulkan kedua orang tua dan saudara-saudaranya setelah perpisahan yag sekian lama, dan mendatangkan mereka dari belahan bumi yang sangat jauh. Sesunggunya Allah yag telah kuasa melakukan semua itu terhadap Yusuf, kuasa pula untuk menjayakan Muhammad saw, meninggkan kalimatNya, dan menampakkan agamaNya. Maka Dia mengeluarkan dari tengah-tengah kalian, kemudian memenangkannya atas kalian, mengokohkan kedudukannya di dalam negeri, dan menguatkannya dengan bala tentara, dan para pembesar, pengikut sert penolong, meski dia melalui berbagai rintangan dan peristiwa berat.
)ما كانَ حَدِيثاً يُفْتَرى وَلكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ) أي ما كان هذا القصص حديثا يختلق ويفترى، لأنه نوع أعجز حملة الأحاديث ورواة الأخبار- ممن لم يطالع الكتب ولم يخالط العلماء، فهو دليل ظاهر، وبرهان قاهر، على أنه جاء بطريق الوحى والتنزيل.
Kisah ini bukan cerita yang dibuat-buat, karena dia termasuk pembawa cerita dan berita yang paling lemah. Dia termasuk orang yang tidak pernah menelaah kitab dan tidak pernah bergaul dengan orang-orang alim. Hal ini merupakan dalil yang nyata dan keterangan yang kuat, bahwa al-Qur’an datang melalui wahyu.
 ومن ثم قال ولكن تصديق الذي بين يديه أي من الكتب السماوية التي أنزلها الله قبله على أنبيائه كالتوراة والإنجيل والزبور، أي تصديق ما عندهم من الحق فيها، لا كل الذي عندهم، فهو ليس بمصدّق لما عندهم من خرافات فاسدة، وأوهام باطلة، لأنه جاء لمحوها وإزالتها، لا لإثباتها وتصديقها
Oleh sebab itu, Allah berfirman: “Akan tetapi al-Qur’an ini membenarkan apa yang ada pada sisiNya.” Yakni membenarkan kitab samawi yang diurunkan Allah sebelumnya kepada para Nabi seperti Taurat, Injil dan Zabur. Dengan kata lain al-Qur’an membenarkan kebenaran yang ada dalam kitab-kitab itu, tidak setiap yang ada pada mereka. ia tidak membenarkan apa yang ada pada mereka berupa khurafat (tahayul) yang rusak dan angan-angan kosong yang batil, karena ia datang untuk menghapus dan melenyapkannya, tidak untuk menetapkan dan membenarkannya.
)وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ) من أمر الله ونهيه، ووعده ووعيده، وبيان ما يجب له تعالى من صفات الكمال وتنزهه عن صفات النقص، وفيه قصص الأنبياء مع أقوامهم، لما فيها من عبر وعظات وسائر ما بالعباد إليه حاجة
Menjelaskan segala hal berupa perintah dan larangan Allah serta janji dan ancamanNya. Kemudian, menerangkan perkara yang wajib bagi Allah ta’ala yaitu sifat-sifat kesempurnaan dan kesucianNya, dari sifat-sifat kekurangan. Di dalamnya juga terdapat kisah para Nabi dan kaum mereka, juga pelarajan, peringatan dan segala hal yang dibutuhkan hambaNya.
Nilai-nilai Pendidikan
1.     Keindahan juga terdapat dalam berbahasa dan sastra, peserta didik perlu diajar cara mengapresiasinya dan menciptakannya.
2.     Pendidikan berbahasa dan sastra sangat fungsional dalam membina daya imajinasi dan kreativitas peserta didik, karena itu pasti berhasil.
3.     Pendidikan bahasa dan sastra ampuh dalam memperhalus budi dan menanamkan nilai-nilai akhlak.
4.     Bahasa dan Sastra Al-Qur’an sangat tinggi nilai kesastraan dan akhlaknya, peserta didik perlu dididik mengapresiasinya dalam hal belajar membaca dan memahami arti dari bacaan tersebut.[3]



[1] Tafsir Al-Misbah, hal. 68
[2] Ibid hal. 70
[3] Silabus Tafsir Tarbawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar