Dalam penelitian kualitatif, informan adalah narasumber yang dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian. Informan dalam
penelitian adalah orang atau pelaku yang benar-benar tahu dan menguasai
masalah, serta terlibat lansung dengan masalah penelitian. Informan sangat
penting bagi penelitian, karena akan memberikan informasi secara mendalam
yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.[1]
Menentukan informan yang
akan digunakan untuk memberikan informasi dalam penelitian ditentukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling, yaitu suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah
sampel yang hendak diambil. Teknik sampling akan digunakan oleh
peneliti jika memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan
sampelnya. Misal, seorang peneliti ingin meneliti ada tidaknya perbedaan
motivasi antara siswa dari etnis Jawa dan Cina. Mengingat subjeknya telah
ditentukan sejak awal, peneliti hanya akan menjadikan siswa yang berasal dari
dua etnis tersebut sebagai subjek penelitiannya. Siswa dengan etnis berbeda,
meskipun dalam satu unit analisis (sekolah), tidak dapat dijadikan sebagai
subjek penelitian.[2]
Pemilihan informan
sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah berdasarkan pada asas subyek
yang menguasai permasalahan, memiliki data yang memadai dan bersedia memberikan
informasi lengkap dan akurat. Informan yang bertindak sebagai sumber data harus
informasi harus memenuhi syarat tersebut, yang akan menjadi informan narasumber
(key informan).[3]
Selain itu, agar informan dapat menyampaikan informasi yang
komprehensif sebagaimana yang diharapkan peneliti, beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mewawancarai informan adalah sebagai berikut : 1. Ciptakan
suasana wawancara yang kondusif dan tidak tegang, 2). Cari waktu dan tempat
yang telah disepakati dengan informan, 3). Mulai pertanyaan dari hal-hal
sederhana hingga ke yang serius, 4). Bersikap hormat dan ramah terhadap
informan, 5). Tidak menyangkal informasi yang diberikan informan, 6). Tidak
menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak ada hubungannya
dengan masalah/tema penelitian, 7). Tidak bersifat menggurui terhadap
informan, 8). Tidak menanyakan hal-hal yang membuat informan tersinggung atau
marah, dan 9.) Ucapkan terima kasih setelah wawancara selesai dan minta
disediakan waktu lagi jika ada informasi yang belum lengkap.[4]